Provinsi Bogor Raya, Isu Kashmir, PNS, Gojek Go International

545

Your Thursday briefing: Pemekaran, Kashmir, Gojek and some folks singing “I’ll go wherever you will goooo”


Gambar: tribunnews.com
Word to learn today: Pemekaran.
Baru-baru ini, muncul wacana dari Wali Kota Bogor Kang Bima Arya yang come up dengan ide anti-mainstream: pembentukan Provinsi Bogor Raya.What iz dat?
Jadi gini, kamu pasti inget di pelajaran IPS pas masih sekolah dulu, kalo Jawa Barat, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia itu punya beberapa kota kayak Bandung, Bogor, Bekasi, Sukabumi, dan sebagainya. Nah, akhir minggu lalu, Kang Bima bilang kalo dia lagi bikin tim untuk mengkaji wacana soal pembentukan Provinsi Bogor Raya.

Meaning Bogor jadi provinsi baru dan misah dari Jawa Barat? 
Yes. Rencananya, selain Kota dan Kabupaten Bogor, Kang Bima juga bilang daerah lain yang bakal diajak gabung di provinsi baru ini adalah Sukabumi, Depok, Bekasi, Cianjur, Karawang sampe Subang.

Kenapa kok Kang Bima pengen ada pemekaran ini?
Menurut beliau, usulan ini muncul dengan tujuan untuk memperpendek jalur birokrasi dan tata kelola pemerintahan biar lebih efektif. Untuk melakukan kajian ini, Kang Bima uda minta IPB untuk bikin kajiannya.

Those who says “let’s get together!”

  • Kabupaten Bogor. Bupati Bogor Bu Ade Yasin bilang kalo dia setuju Bogor jadi provinsi baru, karena emang Jawa Barat yang punya 27 Kabupaten dan Kota itu terlalu gede. Bu Ade juga bilang kalo dia udah WA-an sama Kang Bima untuk bahas lebih jauh soal rencana pemekaran ini.
Those who says “No, thanks”
  • Gubernur Jawa Barat, Kang Emil. Menurut Kang Emil, wacana pembentukan provinsi baru itu nggak urgent, tapi ya namanya aspirasi politik bole-bole aja.
  • Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Menurut Bang Pepen, dari pada gabung ke Bogor mending ke DKI Jakarta aja, dan Bekasi jadi punya nama baru: Jakarta Tenggara (Do we need passport to get there? JK)
  • Wali Kota Depok, Pak Idris Abdul Somad. Kata Pak Idris, Depok mendingan gabung ke DKI Jakarta, karena secara bahasa dan budaya, Depok lebih deket ke DKI dari pada Jabar. Pak Idris juga bilang dia nggak ngerti Bahasa Sunda, jadi Depok mending gabung ke JKT aja.
  • Mendagri, Pak Tjahjo Kumolo. Menurut Pak Tjahjo, wacananya jangan dibikin dulu deh, mendingan fokus ke pemerataan pembangunan aja. Lagian juga untuk wacana pemekaran ini, Kemendagri lagi nyetop dulu usulan pemekaran yang masuk sejak tahun 2014. Saat ini, usulan pemekaran yang uda numpuk di Kemendagri udah mencapai 315 usulan, yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Who’s considering a new career for his CV…

Gambar: thehindu.com

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 
Setelah sebelumnya dikenal sebagai presiden / businessman / raja real estate sampe pembawa acara reality show, Donald Trump kini lagi mempertimbangkan kerjaan baru: Mediator. 

Mediator for what?
Untuk menengahi konflik antara India dan Pakistan terkait isu Kashmir, yang sekarang emang lagi panas-panasnya.

How do we get there? 
Jadi di awal Minggu ini, Trump abis telponan sama Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan untuk bahas konflik Kashmir. Trump kemudian bilang kalo suasana di Kashmir emang sulit, tapi dia bakal berusaha untuk jadi mediator buat mendatangkan perdamaian dan menurunkan ketegangan di wilayah itu. Trump juga bilang kalo dia bakal ngobrol lagi sama Modi soal Kashmir pas mereka ketemu di pertemuan G7 yang akan digelar 24-26 Agustus nanti.

Catch Me Up! on the tension in Kashmir.
Beberapa waktu terakhir ini, wilayah Kashmir yang terletak di perbatasan antara India dan Pakistan emang lagi memanas karena di awal bulan Agustus ini, pemerintah India mutusin untuk mencabut status otonomi khusus yang dimiliki Kashmir. Dengan dicabutnya otonomi khusus ini, maka Kashmir jadi harus tunduk sama semua peraturan yang ada di India, padahal wilayah ini terbagi dua, setengahnya punya India, setengahnya lagi punya Pakistan. Pakistan yang nggak terima dengan kebijakan ini menyatakan bahwa mereka bakal menggugat India ke Mahkamah Internasional.

Advertisement

Terus…
Karena udah mengantisipasi bakal adanya aksi protes, pemerintah India kemudian menurunkan ribuan tentara militernya ke wilayah Kashmir, matiin sinyal telepon dan internet, memberlakukan jam malam, sampe menahan para tokoh politik Kashmir. Selain itu, sejak otonomi khususnya Kashmir dicabut sampe sekarang, udah ada sekitar 4,000 orang yang ditangkap sama para tentara India, dan pas kamu baca email ini hari ini, sinyal telepon dan internet di Kashmir masih mati. Perkembangan terakhir dari Kashmir, Hari Rabu kemarin, dua orang meninggal karena terlibat baku tembak di wilayah tersebut.

Things are more concerning because…
Kedua negara sama-sama punya senjata nuklir. Need we say more? 

Catch Up! with our past issue of Kashmir unrest, here.


Who’s singing “If I could, then I would, I’ll go wherever you will go…”

Gambar: iNews.id

The Calling. 
Yes, it was yeaaaaars ago. Tapi kali ini, kita mau ngomongin para PNS aka Pegawai Negeri Sipil yang rencananya bakal ikutan pindah ke ibu kota baru di Kalimantan.

Seriously? 
Yes, kata MenPAN-RB Pak Syafruddin, rencananya bakal ada 800 ribuan orang PNS dari Jakarta yang bakal ikut pindah kalo ibu kota pindah. Tinggal nunggu kepastian aja nih, pindahnya ke mana.

Kan nggak could doang tapi harus would juga...
Ya mereka would kok. Pak Menteri juga memastikan bahwa ga akan ada PNS yang menolak untuk ikutan pindah kalo emang ibu kota udah nggak di Jakarta lagi.

Coba kalo semua kisah LDR berakhir kayak begini…


Tebak produk asal Indonesia apa yang bakal segera nyampe ke Malaysia?

Gambar: freemalaysiatoday.com

Asap dari kebakaran hutan.
Ha-ha-ha, itu juga, tapi yang kita maksud bukan asap, tapi Gojek.

Wah, lumayan jauh yha tebakan gue. Gojek kenapa? 
Hari Senin kemarin, CEO Gojek Nadiem Makariem abis ketemu sama Perdana Menteri Malaysia Tun Mahatir Muhamad untuk bahas soal kemungkinan Gojek masuk Malaysia. Dalam pertemuan yang juga dihadiri sama Menpora-nya Malaysia Syed Saddiq ini, kedua belah pihak juga bahas soal perkembangan ekonomi berbasis digital di Asia Tenggara.

Terus, hasil pertemuannya gimana? 
Kata Gojek sih, mereka udah dapet lampu hijau dari Tun Mahathir Muhamad untuk bisa “ngaspal” di Malaysia. Gojek juga berharap kalo pertemuan kemarin itu bisa jadi awal untuk mereka jadi lebih go international lagi, kayak Agnes Monica gitu.

Some update from Malaysia…
Kemarin, seorang menteri dari Pemerintah Malaysia bilang kalo jajaran kabinet udah setuju untuk mulai ngebahas aturan soal kemungkinan masuknya Gojek ke Malaysia. Meski begitu, belum ada keputusan lebih lanjut soal rencana ini. Selain itu, kamu juga perlu tahu bahwa sejak tahun 2017, Malaysia melarang adanya ojek karena tingginya tingkat kecelakaan sepeda motor di sana.

Advertisement