KPK, Pertemuan JK-Ma’ruf Amin, Copa America, Polusi Udara Jakarta

455

It’s Friday. Tell me things to talk about for tomorrow’s brunch (other than my annoying co-worker Karen…)


You got it.  Let’s talk about Komisi Pemberantasan Korupsi a.k.a KPK.

What about it?
They’ve been looking for a new boss.
Karena pimpinan mereka yang sekarang jabatannya bakal berakhir Desember nanti, KPK kemudian buka open recruitment buat orang-orang yang mau jadi pimpinan KPK untuk periode selanjutnya. Nah, Kamis kemarin, masa pendaftaran itu udah resmi ditutup.

Ouch, I am still updating my CV…
Well, kamu keduluan sama 348 orang lainnya yang uda daftar.

348? That is soooo many application. 
Yep, kata tim seleksi pimpinan KPK alias the HR department, yang daftar dateng dari berbagai latar belakang, kayak polisi, jaksa, dosen, pengacara sampe pebisnis. Selain itu, ada juga komisioner KPK yang masih menjabat sekarang dan daftar lagi untuk periode selanjutnya.

Abis ini tahapannya apa? 
Ya gak jauh beda sama kayak kamu ngelamar kerja sih, bakal ada tes kompetensi, psikotes, wawancara, dan… diwawancaranya sama DPR.

Catch Me Up! more on this position. I want to apply in the future. 
Sure you can. Pastinya untuk jadi pimpinan KPK, kamu harus punya pengalaman di bidang hukum, ekonomi atau perbankan selama minimal 15 tahun. Seleksi ini dilakukan lima tahun sekali dan umurmu harus minimal 40 tahun. And your jobdesk? to put on orange vest on people (trust us, it’s not easy. Hint: not because they don’t carry the size).


Yesterday’s cute scene from Jusuf Kalla-Ma’ruf Amin handover notes on “VP 101”


Kemarin, wakil presiden Jusuf Kalla (77) dan wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin (76) ketemuan di kantor wapres. Agendanya? Handover notes.

Yep, unlike your M.I.A colleague that causes headache karena cabut gitu aja dari kantor tanpa ngasih tau kerjaan dia yang harus kamu lanjutin, JK justru dengan senang hati menerima Pak Kiai dan ngasih tau hal-hal apa aja yang jadi tugas wapres. Pertemuannya dilakukan tertutup, tapi yang pasti, isu yang dibahas adalah program dan inisiatif apa aja yang udah JK lakukan dan bakal dilanjutkan sama Ma’ruf nanti.
Sebelum pulang, Ma’ruf juga dibawain oleh-oleh tas wapres yang isinya dokumen-dokumen kerjaan dari hal-hal yang protokoler sampe program ekonomi.

Who else here suddenly miss their grandpa?


What they talk about when they talk about football.


Copa America.

Senin depan, partai puncak dari turnamen Copa America (think of: Piala Dunia, tapi cuma buat negara-negara Amerika Selatan) bakal berlangsung di Rio de Jeneiro antara tuan rumah Brasil lawan Peru. Pertandingan diprediksi bakalan seru banget, karena selain salah satu finalisnya bertanding di kandang sendiri, kedua tim juga punya profil yang jauh berbeda:

Peru adalah tim underdog

Advertisement
, a.k.a ga diunggulkan. Mereka masuk final Copa America aja baru dua kali, yang sekarang sama 40 tahunan yang lalu. Namun emang namanya bola itu bulat, di semifinal kemarin, Peru justru bisa ngalahin juara bertahan Chile dengan tiga gol tanpa balas. Meski begitu, pas di fase awal-awal banget (fase grup) Peru udah pernah ketemu Brasil terus mereka kalah lima gol tanpa balas. Nah, di final Senin depan, kita liat ni Peru bakal kalah lagi atau justru mencetak sejarah?

Brasil. Bet you know them better. Tampil di kandang sendiri, Brasil melenggang ke final dengan meyakinkan setelah mengalahkan Argentina di babak semifinal dengan skor 2-0. Sepanjang turnamen, Brasil juga merupakan tim yang paling produktif dengan mencetak 10 gol ke kandang lawan. Selain itu, penjaga gawang Brasil Alisson Becker juga tangguh banget, sampe-sampe dia ga pernah kebobolan sejak awal Copa America 2019 sampe sekarang.


Who’s facing the lawsuit?


Jokowi, Anies Baswedan, Ridwan Kamil…

Why?
Wait, the list still goes on: Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Banten…

Alrite, got it. A lot of officials. But why?
Polusi udara. Hari Kamis kemarin, nama-nama tersebut di atas digugat ke pengadilan Jakpus oleh sekelompok perwakilan warga negara karena dinilai lalai dalam mengawasi mutu udara di Jakarta. Akibatnya, kualitas udara di Jakarta jadi memburuk dan bahkan, Jakarta pernah dinobatkan sebagai kota dengan udara terburuk di dunia versi AirVisual.

Then why Kang Emil? Why Gubernur Banten? 
Karena menurut para penggugat ini, polusi udara itu lintas batas, jadi mungkin banget kalo udara kotor yang ada di Jakarta juga dihasilkan oleh daerah-daerah tetangganya kayak Jawa Barat dan Banten.

Isi gugatannya apa? 
Do your research. Basically begitu tuntutan masyarakat yang juga banyak diisi oleh aktivis lingkungan tersebut. Menurut mereka, selama ini pemerintah ga punya data soal gimana kondisi sebenernya polusi di Jakarta, penyebab utamanya apa, dan apa kebijakan yang harus diambil. Karenanya, upaya untuk mengurangi polusi di Jakarta jadi ga maksimal.

And the government said…
Pemerintah emang lagi usaha untuk mengurangi polusi di ibu kota, salah satunya dengan cara menghadirkan transportasi umum kayak TransJakarta, MRT dan bus listrik.


 

Advertisement