Do you know anyone that would smashing plates when they’re angry?
We know someone too. But instead of plate, its missiles.
Kemarin, Korea Utara menembakkan dua misil jarak pendek yang bikin hubungannya sama Korea Selatan jadi memanas lagi. Padahal, pas Trump mampir ke Korut bulan lalu, publik udah mengharapkan tensi di semenanjung Korea bisa mereda dan denuclearization talks bisa dilanjut.
Denuclearizzz….zzz
Denuklirisasi, artinya, penghapusan senjata nuklir, yang diyakini bisa jadi salah satu faktor yang membawa perdamaian di Semenanjung Korea. Saat ini, Korea Utara termasuk ke dalam satu dari delapan negara di dunia yang punya senjata nuklir.
Why is that a problem?
Kepemilikan nuklirnya Korut dinilai sebagai ancaman global karena rezim pemerintahan Korut yang tertutup banget dan bikin programnya nuklirnya jadi ga diketahui dunia luar. Hal ini pastinya bikin negara lain jadi mikir, “ni nuklir mau diapain? dipake buat apa? bakal ditembakkin ga? kekuatannya segede apa yha?” Basically the same anxiety you had when a guy doesn’t text you back, but scarier.
It is scary. I heard nuke is very dangerous.
It is. Makanya sejak tahun 90-an, pemerintah Amerika Serikat udah berusaha nego-nego sama Korut biar menghentikan proyek nuklirnya tapi ga pernah berhasil. Makanya pas kemaren Trump sama Kim Jong Un ketemu, masyarakat dunia udah ngarep banget biar denukezzz talks itu ada kemajuan, eh taunya kemarin malah ada misil lagi..
Y tho.
Kemungkinannya, penembakan misil kemarin adalah sebagai bentuk protes Korea Utara atas pengumuman rencana latihan militer bersama antara Korsel dan Amerika Serikat yang bakal digelar bulan depan. Korut was like “Dude, why would I give up my nuclear if you are doing military in my backyard???”
Got it. So what’s now?
Amerika sih bilang latihan militer barengnya bakal tetep lanjut, karena kegiatan itu merupakan bentuk komitmen US terhadap Korea Selatan yang merupakan sekutunya sejak lama.
When you need a good news to wrap up the week…
Amnesti Baiq Nuril disetujui DPR.
Kemarin, DPR RI udah secara resmi menyetujui langkah Pak Joko Widodo yang bakal memberi ampunan aka amnesti buat ibu Baiq Nuril. You know why.
I know, but would love some refresher.
You got it. Jadi Ibu Nuril ini udah divonis 6 bulan penjara dan denda Rp 500 juta sama Mahkamah Agung gara-gara dianggap melanggar UU ITE. Dia didakwa bersalah gara-gara merekam suara bosnya yang suka nelepon dia dan ngomong jorok, sehingga bikin si Pak Bos yang juga kepala sekolah ini malu.
So this is when Pak Jokowi comes to the rescue…
Him, and DPR to be exact. Karena untuk bisa ngasih amnesti, Pak Jokowi juga harus mempertimbangkan pandangan DPR. Nah, kemaren itu, DPR dengan kompak menyetujui keputusan Pak Jokowi untuk ngasih ke amnesti ke Ibu Nuril.
Welp, never heard DPR could agree on one issue altogether…
Menurut DPR, dalam kasus ini, Ibu Nuril bukan sebagai pelaku pelanggar UU ITE, tapi justru merupakan korban yang melindungi diri dari kekerasan verbal dan seksual. DPR juga berharap kasus Ibu Nuril ini jadi momentum penting dalam hal perlindungan perempuan ke depannya.
Does Ibu Nuril says anything?
Bu Nuril berharap biar jangan sampe ada lagi cewek yang kena kasus kayak dia, pokoknya jangan sampe.
Now what’s next?
Setelah disetujui DPR, Pak Jokowi bakal segera nerbitin surat pemberian amnesti buat Ibu Nuril.
For when you asked “How do you know my name?”
Dari Kementerian Dalam Negeri.
Hari Rabu kemarin, Kemendagri bilang kalo mereka ngasih akses ke lebih dari seribu perusahaan swasta untuk bisa ngebuka data kependudukan orang Indonesia yang direkam pake e-KTP. Menurut Kemendagri, pemberian akses ini udah sesuai peraturan dan dilakukan dengan sangat ketat, di mana para pihak swasta ini harus menjamin kerahasiaan data yang diaksesnya.
I don’t know how to feel…
Us too. Kata Kemendagri, data yang dikasih ke pihak swasta ada macem-macem, kayak data Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (NKK), alamat dan data KTP lainnya. Kemendagri bilang, lembaga lain kayak TNI, Polri dan BNPT juga suka minta data e-KTP penduduk kok…
This makes me moooore nervous.
Same. Menurut salah satu perusahaan swasta yang dapet akses ke data e-kTP, mereka cuma pake datanya untuk verifikasi data nasabah.
I want to know more.
Langkah Kemendagri ini dinilai kurang tepat, karena pemerintah harusnya pake data pribadi warganya buat hal-hal kayak akses pendidikan atau kesehatan, bukan buat dikasih ke pihak swasta.
Words to learn today: Perlindungan Data Pribadi (PDP).
Saat ini, Indonesia belum punya Undang-Undang khusus yang ngatur soal perlindungan data pribadi, padahal keberadaannya urgent banget, karena semuanya sekarang udah makin terdigitalisasi. Sebenernya, rancangan undang-undangnya udah ada, tapi belum selesai pembahasannya sampe sekarang. HMMMM.
When your friend spent too much time dating around…
Tell em’ to be consistent, like PKS.
Yes, partai para ustadz itu kemarin baru aja menegaskan bahwa mereka bakal tetap di kubu oposisi alias besebrangan sama pemerintah. Menurut PKS, dalam demokrasi yang sehat ya teteup harus ada oposisi, biar pemerintah ga otoriter.
PKS juga gak ambil pusing sama sikap Gerindra, PAN dan Demokrat yang ada kemungkinan merapat ke pemerintah. Menurut PKS, karena koalisinya Prabowo-Sandi udah bubar, maka masing-masing partai bebas mau ke mana aja.
Mau ke inbox-mu aja tiap pagi, boleh?